Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 21:15:36【Kabar Kuliner】022 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(45463)
Sebelumnya: Warga Taiwan Berbondong
Selanjutnya: Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
Artikel Terkait
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
- Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan
- Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
Resep Populer
Rekomendasi

Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak

BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari